Setelah hampir dua jam terbang,
pesawat mendarat dengan selamat di Bandara Internasional Ngurah Rai Denpasar.
Terasa masih belum yakin jika kaki telah menginjak Pulau Seribu Dewa. Sebuah
pulau yang diidam-idamkan oleh wisatawan mancanegara. Terkadang ada yang bilang
belum pernah pergi ke Indonesia, tapi sudah berwisata ke Pulau Bali. Sebuah
ikon wisata yang mengedepankan budaya sebagai daya tarik wisatawan. Inilah
destinasi wisata tingkat dunia yang ada di Negara Indonesia.
Ini pengalaman kali pertamaku
pergi ke Bali. Pengalaman perdana juga naik pesawat terbang. Meski acap kali
aku malu untuk mengatakan ke para sahabatku. Namun sudahlah, toh nyatanya aku
sudah menginjak tanah Bali. Dan bisa naik pesawat meski hanya Wings Air dan itu
pun gratis bukan dari saku pribadi. Di pesawat yang mengantarku dari Semarang
ke Denpasar inilah sensasi aku dapatkan. Dada terasa dag dig dug kencang saat
pesawat take off. Namun perasaan itu
aku sembunyikan dengan seolah olah membaca majalah yang ada di depanku. Malu
dong sama penumpang perempuan di sampingku. Sebenarnya sih dia tak ku kenal,
ngapain repot!
Oya hampir lupa, kami ke Bali
dalam rangka Pelatihan Fasilitator Perpuseru kerjasama antara Coca Cola
Foundation Indonesia, Bill and Melinda Gate Foundation dan Peac Bromo. Acara bertujuan
mengembangkan perpustakaan sebagai pusat kegiatan masyarakat berbasis teknologi
informasi dan komunikasi. Hasil dari pelatihan kami diharapkan mendampingi
perpustakaan desa mitra perpuseru. Perpustakaan desa paling strategis untuk
pemberdayaan masyarakat karena letaknya dekat dengan masyarakat. Baik dekat
lokasi maupun kedekatan secara psikologis dengan aparatur desa.
Serasa Lama Kenal
Barengnya kami dari Semarang
bukan karena kebetulan lho. Kami sudah ber say
hello lewat facebook. Dari media sosial ini pula kami berkomunikasi
layaknya sahabat yang sudah lama saling kenal. Facebook ya facebook. Media awal
sebagai sarana perkenalan antar fasilitator perpuseru. Kita sudah dibuatkan
group rahasia bernama Fasiliator Perpuseru. Manfaat memang kita rasakan. Seakan
kita sudah berkumpul lama jadi satu tim di perpuseru. Aku tahu betul nama-nama
dan dari kota mana saja mereka.
Misalnya Nawawi Naam yang khas
dengan bahasa nyantai yang dibalut serius. Rasyid Badafal dengan jenggot
berkucir, BossMalas yang bikin aku penasaran dengan sekolah entrepreneurnya. Ada
juga Awiek Hadi Widodo, orang yang sukses dengan komputer dan JikaMaka. Tak
lupa pula dengan sosok blogger berkacamata asal Kabupaten Soreang Bandung, Ade
Truna dan wajah yang kelihatan selalu senyum, Ade Saprudin dari Sukabumi. Semua tentu tak akan ku tulis disini. Nanti
ada waktu sendiri.
Sebelum berangkat ke Denpasar, kita
sudah tahu jika kita peserta yang paling awal datang. Itu dari jadwal yang
diberikan panitia lewat email. Setelah tas masing-masing di tangan, kita tak
langsung keluar dari bandara. Kita duduk santai di dalam bandara. Di ruang
sinilah kami bikin status di facebook kalau sudah nyampai. Status kita berisi
sudah nyampai bandara dan tanya naik apa ke lokasi pelatihan. Mas Yuli
Afriyandi, Program Officer area 2 untuk Jawa Tengah dan DIY kasih komentar
untuk hubungi pihak Antavaya.
Bagian menelpon inilah yang jadi tugasku.
Ku cari nomer hape bos Antavaya, Joe, di email yang pernah masuk ke androidku. Lalu
ku hubungi. Setelah berulang-ulang ku telpon ternyata tidak aktif atau di luar
jangkauan. Serasa tak kehabisan akal, ku cari nomer telpon agen perjalanan
Antavaya yang ada di Jakarta. Setelah ku temukan, dari seberang sana yang
menjawab suara cewek yang mengaku operator. Ditunggu beberapa detik, operator
tadi bilang kalau Joe sedang cuti. Geram dalam hatiku dan gumam kejengkelan
teman lain ketika dengar Joe cuti. Namun apa daya lagi?
Sambil masih menunggu barangkali
ada konfirmasi dari teman atau siapa saja, kita makan roti bekal dari Semarang.
Maklum perut sudah dirasakan kosong. Di saat itulah, lewat di hadapan kita sosok
yang rasanya tak lagi asing. Ia membantu mendorong troli penuh muatan milik seorang
ibu separo baya. Mengenakan kaos putih berkerah dipadu celana jeans. Ya, Awiek Hadi
Widodo, meski aku hanya lihat wajah di akun facebook miliknya. Aku juga pernah
berkenalan lewat media tersebut. Di hati yang tersembunyi, sebenarnya aku
menaruh hati dengan program JikaMaka Perpuseru dan LPK Komputer Pradata
miliknya yang dibarengi dengan pengembangan diri dan motivasi. Amat jarang dilirik
oleh LPK lain yang hanya mengedepankan pilihan kursus saja. Akhirnya kita
berempat dan dia saling jabat tangan.
Belum lama kita saling bicara,
dari sisi lain muncul rombongan dari Bandara Adi Sucipto Yogyakarta. Mereka
Khabib Alia Akhmad, Wahyu Tri Tejo Kusumo GPU, Muhammad Farichin, Ahmad Fajri
Nida, Ibrahim Dwi Nugroho dan Indri Hapsari. Seperti melestarikan budaya bangsa
Indonesia, kami pun saling bersalaman dan menyebut nama diri masing-masing. Satu
persatu tangan saling bersentuhan dan bergantian. Tatkala tangan kuulurkan ke Wahyu
Tri Tejo, ia berujar Mas Sochib yang gokil itukah… Ucapan itu mungkin tak ada
yang salah. Ya, mungkin komentar saya di akun facebooknya yang menggelitik
tentang embel-embel GPU, aku bilang apa ada hubungan dengan produk minyak urut?
Maaf ya Wahyu Tejo. Itu sekadar joke
biar rasa lebih dekat.
Entah siapa yang mengawali memberi
komando, rombongan bareng keluar dari bandara. Eh ternyata, jemputan dari
antavaya sudah menunggu di luar. Saat ketemu kita, salah satu orang dari mereka
berucap dikira rombongan pertama balik lagi ke semarang. Hanya senyum dan
tertawa kecil yang keluar dari wajah-wajah lelah rombongan dari Semarang,
termasuk aku. Ternyata sejak tadi rombongan dari Semarang dan panitia saling
menunggu di tempat berbeda. Hahaha… sudah saling ngedumel yang tak bisa saling disalahkan.
Saat naik bus jemputan menuju
lokasi, hati dan lelah terasa plong. Hotel Best Western Premier di Jalan Sunset
Road No.9 Seminyak Kuta Bali, jadi tujuan utama. Selamat datang gedung megah
nan eksotis. Selama 9 hari 8 malam kami akan menumpang di hatimu. Dan di
jantungmu kami akan saling berbagi ilmu dan pengalaman. Ilmu dan pengalaman
yang kita dapat dari sini, suatu saat nanti pulang kita akan saling membagikan
juga ke masyarakat desa masing-masing. Semoga bermanfaat dan membawa berkah
semua yang terlibat di Perpuseru. Ada Coco Cola Foundation Indonesia, Peac
Bromo dan PT.Telkom. (Sochib)
No comments:
Post a Comment